PENDEKATAN SAL (STUDENT ACTIVE LEARNING)
- belajar sebagai kegiatan membangun makna/pengertian terhadap informasi dan pengalaman yang dilakukan pembelajar/siswa bukan oleh pengajar/guru
- mengajar sebagai kegiatan menciptakan suasana yang mengembangkan inisiatif dan tanggung jawab belajar siswa
- praktek langsung (Learning By Doing)
- penyajian LKS yang telah disiapkan guru melalui beberapa aktifitas pengamatan, percobaan, membaca, menyimpulkan, wawancara, membuat sesuatu, berdiskusi, mengajukan pertanyaan, meminta pendapat orang lain, memberi komentar, bekerja kelompok, mendemonstrasikan, bercerita, melaporkan (tulisan/lisan), mengemukakan pendapat, memajangkan hasil karya dan refleksi
- ruang kelas diset sedemikian rupa agar lebih interaktif diantaranya : susunan meja kursi berkelompok, ada karpet untuk menyempaikan konsep KBM, display kelas untuk peraga pengajaran sesuai tema dan memajang hasil karya anak-anak, ruang yang nyaman dengan AC, pojok kreatifitas dll.
PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN TERPADU/TEMATIK
- kegiatan belajar mengajar disajikan dengan memadukan materi beberapa bidang studi dalam satu tema
- dunia anak adalah dunia nyata, mempermudah anak dalam membangun gagasan dengan pengalaman yang telah dimilikinya
- materi selalu kait-mengkait, pembelajaran lebih bermakna dengan tiga ranah pendidikan yaitu kognitif, afektif dan psikomotor
- menghemat waktu dan persiapan karena biasanya satu tema besar ditempuh dalam satu semester dan tema kecil ditempuh dalam 4-5 pekan.
PENERAPAN KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCES
- memandang bahwa semua siswa cerdas, pintar dan berpotensi untuk berkembang optimal dalam bidang-bidang kecerdasan yang menjadi potensi dominannya
- mengacu pada 9 dimensi kecerdasan yaitu : Kecerdasan Logika Matematika, Kecerdasan Bahasa, Kecerdasan Spasial/Ruang, Kecerdasan Audio Visual, Kecerdasan Interpersonal, Kecerdasan Intrapersonal, Kecerdasan Spiritual
- sekolah tidak boleh menerapkan rangking, dan tidak ada siswa tinggal kelas (kecuali kondisi-kondisi tertentu).
PENERAPAN KONSEP BILINGUAL
- Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dan komunikasi di sekolah secara bertahap
- seluruh guru yang ada akan dimotivasi untuk mau belajar kembali bahasa Inggrisnya dan sekolah akan memfasilitasi dan memprogres perkembangannya dan akan memberikan apresiasi/reward sebagaimana mestinya.
ISLAMISASI KURIKULUM
- Islamisasi pada semua Bidang Studi dan materi pelajaran
- agar siswa memahami Islam secara komprehensif dan terbiasa mengembalikan semua urusan kepada Allah serta menjadikan Islam sebagai panduan dan pijakan dalam semua urusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar